Selasa, 06 Desember 2022

PENYESUAIAN DIRI REMAJA DI LINGKUNGAN SEKOLAH BARU

                                                       source image : https://www.kajianpustaka.com/

A.  Pengertian dan Proses Penyesuaian Diri

     Penyesuaian dapat diartikan sebagai berikut :

1. Penyesuaian berarti beradaptasi; dapat mempertahankan eksistensiya, atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.

2.  Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip.

3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekuat.

4. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada setiat situasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.

Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. Respon penyesuaian, baik atau buruk secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi taua menjauhi ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisi keseimbangan yang lebih wajar. Dalam proses penyesuaian itu dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.

Elemen-elemen umum dan esensial dalam semua situasi frustasi ialah : motivasi, frustasi, respon yang bervariasi, dan pemecahan untuk mereduksi masalah, ketegangan dengan beberapa bentuk respon. Motivasi mengambil variasi bentuk dan setiap bentuk dapat diarahkan kepada rintangan atau frustasi yang disebabkan oleh beberapa aspek realitas, misalnya : pembatasan orang tua, hambatan fisik, aturan social, dan semacamnya.

Individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaina diri apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya.

B.  Karakteristik Penyesuaian Diri

Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :

1.    Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional

2.    Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis

3.    Tidak menunujukkan adanya frustasi pribadi

4.    Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri

5.    Mampu dalam belajar

6.    Menghargai pengalaman

7.    Bersikap realistik dan objektif

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan dalam berbagai bentuk, antara lain :

1.    Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung

    Dalam situasi ini, individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala akibat-akibatnya. Ia melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya.

2.    Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi

Dalam situasi ini individu mencari bahan pengalaman untuk dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya.

3.    Penyesuaian dengan trial and error (coba-coba)

Dalam cara ini, Individu melakukan suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan

4.    Penyesuaian dengan substitusi

Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti.

5.    Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan pribadi

Individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian diri.

6.    Penyesuaian diri dengan belajar

Dengan belajar, individu akan banyak memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang dapat membantu menyesuaikan diri.

7.    Penyesuaian diri dengan inhibisi dan control diri

Dalam situasi ini, individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dantindakan mana yang tidak perlu dilakukan.

8.    Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat

Dalam situasi ini, tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan cermat.

C.  Faktor - faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri

Secara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri. Penetu berarti factor yang mendukung, mempengaruhi, atau menimbulkan efek pada proses penyesuaian.

Secara sekunder, proses penyesuaian ditentukan oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu sendiri baik internal maupun eksternal. Penentu-penentu tersebut dikelompokkan sebagai berikut :

1. Kondisi jasmaniah yang meliputi, pembawaan, konstitusi fisik, susunan saraf, kelenjar, system otot, kesehatan dan sebagainya.

2.   Perkembangan dan kematangan, terutama kematangan intelektual, sosial, moral, dan emosional

3.   Penentu psikologis, yang meliputi pengalaman, belajar, pembiasaan, determinasi diri, frustasi, dan konflik

4.    Kondisi lingkungan, terutama rumah, keluarga dan sekolah

5.    Penentu kulutural dan agama   

D.  Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah

Berikut cara untuk menyesuaikan diri remaja di sekolah, antara lain :

1.    Pelajari Situasi

Penting dan perlu kalian perhatikan pertama yaitu; sebelum masuk sekolah, belajar untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolah, baik letak geografis sekolah, arah perjalanan dari rumah ke sekolah, lingkungan sekitar sekolah, dan sebagainya. Anda biasakan untuk mengenal situasi baru dan beradaptasi di dalamnya. Anda tidak perlu takut pada situasi yang baru, pastikan Anda aman berada di lingkungan sekolah tersebut.

2.    Berbaik sangka

Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan sekolah baru nanti kurang menyenangkan termasuk kekhawatiran tentang teman-teman yang tidak bersahabat atau guru-guru kurang ramah. Ganti kalimat tersebut, penuhi otak dengan kalimat-kalimat positif seperti lingkungan sekolah baru akan sangat menyenangkan, teman-teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun ramah.

3.    Sesuaikan keadaan Sekolah

Sebaiknya dari jauh-jauh hari, siapkan informasi tentang sekolah barunya. Entah peraturan sekolah atau kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan keteraturan kegiatan sekolah dengan di rumah. Misalnya, sesuaikan jadwal bangun dengan jadwal masuk sekolah.

4.    Mengetahui Aturan      

Segera kalian sadari bahwa memasuki sekolah baru berarti memasuki tempat yang telah mempunyai aturan. Peraturan sekolah bisa saja berbeda dengan sekolah sebelumnya. Ikuti dan patuhi peraturan yang ada

5.    Mengikuti MOS

Mengikuti kegiatan MOS sangat penting bagi kalian. Masa orientasi sekolah adalah salah satu masa yang bisa dimanfaatkan untuk mengenal lingkungan sekolah. Pada kegiatan tersebut akan diperkenalkan siapa saja elemen lingkungannya seperti kepala sekolah, guru-guru, staf tata usaha, peraturan yang berlaku, kegiatan formal sekolah yang wajib diikuti dan kegiatan ektrakurikuler yang bisa dipilih setiap siswa, dan sekaligus momen yang bisa digunakan untuk mengenal teman baru.

6.    Kenali dan hormati guru

Kalian harus kenali dan hormat kepada guru yang ada. Lalu bagaimana cara beradaptasi dengan guru. Guru adalah orang tua saat di sekolah sehingga perlakukan layaknya sedang berhadapan dengan orang tua di rumah. Selain itu, guru adalah individu-individu yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. bertanya pada kakak kelas apa yang tidak disukai oleh guru-guru di sekolah sehingga bisa diantisipasi lebih dulu. Pada dasarnya setiap orang senang diperlakukan dengan baik serta dihargai sesuai porsi dan perannya. Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan dan bersikap santun terhadap guru-guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa dihargai. Jangan ragu untuk menyapa dan memberi salam setiap guru yang berpapasan.

7.    Menghargai sesama

Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan pula, begitu juga siapa yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai pula oleh orang lain. kalimat itu harus kalian ingat dan terapkan. Selama  bisa saling menghargai dan menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak semua orang dapat dengan cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana yang ringan sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan pendapat dan kehendak pada teman baru. Semakin  bisa menghargai teman baru, semakin cepat keakraban terjalin.

8.    Menjadi diri sendiri

Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian memang sebaiknya ramah terhadap teman-teman yang baru dikenal, namun yang terpenting tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak mencerminkan siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian hanya akan membuat diri kurang nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru. Menjadi diri sendiri akan memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja mempermudah teman baru untuk mengenal lebih dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar