A. Pengertian dan Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian dapat diartikan sebagai
berikut :
1. Penyesuaian berarti beradaptasi; dapat mempertahankan
eksistensiya, atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan
rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
2. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas
yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip.
3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu
memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon-respon
sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan
frustasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup
dengan cara yang adekuat.
4. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan
emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respon
emosional yang tepat pada setiat situasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian
adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada
lingkungannya.
Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu
mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya.
Respon penyesuaian, baik atau buruk secara sederhana dapat dipandang sebagai
suatu upaya individu untuk mereduksi taua menjauhi ketegangan dan untuk
memelihara kondisi-kondisi keseimbangan yang lebih wajar. Dalam proses
penyesuaian itu dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi dan individu
didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan diri dari
ketegangan.
Elemen-elemen umum dan esensial dalam semua situasi
frustasi ialah : motivasi, frustasi, respon yang bervariasi, dan pemecahan
untuk mereduksi masalah, ketegangan dengan beberapa bentuk respon. Motivasi
mengambil variasi bentuk dan setiap bentuk dapat diarahkan kepada rintangan
atau frustasi yang disebabkan oleh beberapa aspek realitas, misalnya :
pembatasan orang tua, hambatan fisik, aturan social, dan semacamnya.
Individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaina
diri apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau
apabila dapat diterima oleh lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu
lingkungannya.
B. Karakteristik Penyesuaian Diri
Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif
ditandai hal-hal sebagai berikut :
1.
Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional
2.
Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis
3.
Tidak menunujukkan adanya frustasi pribadi
4.
Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri
5.
Mampu dalam belajar
6.
Menghargai pengalaman
7.
Bersikap realistik dan objektif
Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan
dalam berbagai bentuk, antara lain :
1. Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung
Dalam situasi ini, individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala akibat-akibatnya. Ia melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya.
2.
Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi
Dalam situasi ini individu mencari bahan pengalaman untuk dapat
menghadapi dan memecahkan masalahnya.
3.
Penyesuaian dengan trial and error (coba-coba)
Dalam cara ini, Individu melakukan
suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau menguntungkan diteruskan dan kalau
gagal tidak diteruskan
4.
Penyesuaian dengan substitusi
Jika individu merasa gagal dalam
menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari
pengganti.
5.
Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan pribadi
Individu mencoba menggali
kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan sehingga
dapat membantu penyesuaian diri.
6.
Penyesuaian diri dengan belajar
Dengan belajar, individu akan banyak
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang dapat membantu menyesuaikan diri.
7.
Penyesuaian diri dengan inhibisi dan control diri
Dalam situasi ini, individu berusaha
memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dantindakan mana yang tidak perlu
dilakukan.
8.
Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat
Dalam situasi ini, tindakan yang
dilakukan merupakan keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan cermat.
C. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Proses
Penyesuaian Diri
Secara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi sebagai
penentu primer terhadap penyesuaian diri. Penetu berarti factor yang mendukung,
mempengaruhi, atau menimbulkan efek pada proses penyesuaian.
Secara sekunder, proses penyesuaian ditentukan oleh
faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu sendiri baik internal maupun
eksternal. Penentu-penentu tersebut dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kondisi jasmaniah yang meliputi, pembawaan, konstitusi
fisik, susunan saraf, kelenjar, system otot, kesehatan dan sebagainya.
2. Perkembangan dan kematangan, terutama kematangan
intelektual, sosial, moral, dan emosional
3. Penentu psikologis, yang meliputi pengalaman, belajar,
pembiasaan, determinasi diri, frustasi, dan konflik
4.
Kondisi lingkungan, terutama rumah, keluarga dan
sekolah
5.
Penentu kulutural dan agama
D. Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah
Berikut cara untuk menyesuaikan diri remaja di sekolah, antara lain :
1.
Pelajari Situasi
Penting dan perlu kalian perhatikan pertama yaitu;
sebelum masuk sekolah, belajar untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolah,
baik letak geografis sekolah, arah perjalanan dari rumah ke sekolah, lingkungan
sekitar sekolah, dan sebagainya. Anda biasakan untuk mengenal situasi baru dan
beradaptasi di dalamnya. Anda tidak perlu takut pada situasi yang baru,
pastikan Anda aman berada di lingkungan sekolah tersebut.
2.
Berbaik sangka
Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan
sekolah baru nanti kurang menyenangkan termasuk kekhawatiran tentang
teman-teman yang tidak bersahabat atau guru-guru kurang ramah. Ganti kalimat
tersebut, penuhi otak dengan kalimat-kalimat positif seperti lingkungan sekolah
baru akan sangat menyenangkan, teman-teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun
ramah.
3.
Sesuaikan keadaan Sekolah
Sebaiknya dari
jauh-jauh hari, siapkan informasi tentang sekolah barunya. Entah peraturan
sekolah atau kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan keteraturan kegiatan
sekolah dengan di rumah. Misalnya, sesuaikan jadwal bangun dengan jadwal masuk
sekolah.
4.
Mengetahui Aturan
Segera kalian sadari bahwa memasuki sekolah baru
berarti memasuki tempat yang telah mempunyai aturan. Peraturan sekolah bisa
saja berbeda dengan sekolah sebelumnya. Ikuti dan patuhi peraturan yang ada
5.
Mengikuti MOS
Mengikuti kegiatan MOS sangat penting bagi kalian. Masa
orientasi sekolah adalah salah satu masa yang bisa dimanfaatkan untuk mengenal
lingkungan sekolah. Pada kegiatan tersebut akan diperkenalkan siapa saja elemen
lingkungannya seperti kepala sekolah, guru-guru, staf tata usaha, peraturan
yang berlaku, kegiatan formal sekolah yang wajib diikuti dan kegiatan
ektrakurikuler yang bisa dipilih setiap siswa, dan sekaligus momen yang bisa
digunakan untuk mengenal teman baru.
6.
Kenali dan hormati guru
Kalian harus kenali dan hormat kepada guru yang ada.
Lalu bagaimana cara beradaptasi dengan guru. Guru adalah orang tua saat di
sekolah sehingga perlakukan layaknya sedang berhadapan dengan orang tua di
rumah. Selain itu, guru adalah individu-individu yang mempunyai karakter yang
berbeda-beda. bertanya pada kakak kelas apa yang tidak disukai oleh guru-guru
di sekolah sehingga bisa diantisipasi lebih dulu. Pada dasarnya setiap orang
senang diperlakukan dengan baik serta dihargai sesuai porsi dan perannya.
Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan dan bersikap santun
terhadap guru-guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa dihargai. Jangan ragu
untuk menyapa dan memberi salam setiap guru yang berpapasan.
7.
Menghargai sesama
Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan
kebaikan pula, begitu juga siapa yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai
pula oleh orang lain. kalimat itu harus kalian ingat dan terapkan. Selama bisa saling menghargai dan menghormati teman
baru maka tidak perlu takut. Tidak semua orang dapat dengan cepat menerima
orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana yang ringan sehingga dapat
mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan pendapat dan kehendak pada teman
baru. Semakin bisa menghargai teman
baru, semakin cepat keakraban terjalin.
8.
Menjadi diri sendiri
Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian
memang sebaiknya ramah terhadap teman-teman yang baru dikenal, namun yang
terpenting tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang
sebetulnya tidak mencerminkan siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang dilakukan
tidak sesuai dengan kepribadian hanya akan membuat diri kurang nyaman yang bisa
saja terbaca oleh teman baru. Menjadi diri sendiri akan memudahkan berinteraksi
lebih natural yang mungkin saja mempermudah teman baru untuk mengenal lebih
dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar