source image : https://www.kompasiana.com/
A. Pengertian Bullying
Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi
dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah darinya.
Victorian Departement of Education and Early Chilhood Development
mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu
atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun
psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta
dilakukan secara berulang dan terus menerus. Terdapat beberapa jenis-jenis
bullyinhg. Bullying dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung.
Barbara Coloroso membagi jenis-jenis bullying kedalam
empat jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa
julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan
yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang
mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang keji dan
keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis bullying, bullying dalam bentuk
verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan dan bullying bentuk
verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat
menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
2. Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini
ialah memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi,
dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas.
Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah untuk
diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying
dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam bentuk
fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan beralih
pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.
3. Bullying secara relasional atau sosial; adalah pelemahan
harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau
penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti
pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan
bahasa tubuh yang mengejek. Bullying dalam bentuk ini cenderung perilaku
bullying yang paling sulit dideteksi dari luar..
4. Bullying elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.
B. Sebab-sebab dan Dampak Negatif Bullying
Berikut Sebab-sebab Munculnya
perilaku Bullying :
1.
Bullying terjadi karena tradisi turun temurun dari
senior
2.
Keinginan untuk balas dendam karena dulu pernah mendapatkan
perlakuan yang sama
3.
Perasaan ingin menunjukkan kekuasaan dan kekuatan
(superior)
4.
Kecewa karena
orang lain tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
5.
Dorongan untuk mendapatkan kepuasan
6. Dianggap menghina atau mengganggu kelompok tertentu (gank)
C. Dampak negatif bullying bagi orang yang
menjadi korban :
1. Terganggu
fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan sebagainya’
2. Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut, cemas,
rasa tidak nyaman, resah, tertekan dan gejala tekanan psikis lain.
3. Pergaulan sosial terganggu, seperti minder, menyendiri,
grogi, pendiam dan tertutup.
4. Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek,
tidak konsentrasi belajar, lupa mengerjakan tugas, sampai menurunnya rangking
atau tidak naik kelas.
Efek dari bullying di Sekolah
Penindasan memiliki efek jangka panjang pada korban
dan si penindas itu sendiri. Untuk korban, perlakuan itu merampas rasa percaya
diri mereka. Untuk pelaku bullying, efeknya adalah menjadi kebiasaan dan
kenikmatan untuk meningkatkan ego mereka. Ketakutan dan trauma emosional yang
diderita si korban dapat memicu kecenderungan untuk putus sekolah. Beberapa
anak-anak yang terbiasa melakukan bullying di sekolah akhirnya dapat menjadi
orang dewasa yang kejam atau penjahat.
Korban tidak akan mengeluh karena takut menerima
reaksi dari si pengganggu. Namun, mereka biasanya menunjukkan beberapa gejala
seperti di bawah ini :
1.
Kesulitan tidur
2.
Kesulitan menaruh perhatian di kelas atau kegiatan
apapun
3.
Sering membuat alasan untuk bolos sekolah
4. Tiba-tiba menjauhkan diri dari aktivitas yang disukai
sebelumnya seperti naik bus sekolah atau mengunjungi tempat bermain
5.
Tampak gelisah, lesu dan putus asa terus-menerus
D. Bagaimana Mencegah dan Melawan Bullying
Untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban tindakan bullying antara
lain yang dapat kita lakukan adalah :
1.
Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang berlebihan
2.
Jangan sendirian terutama di tempat sepi
3.
Hindari cari gara-gara dengan pelaku bullying
4. Jangan berada di
dekat dengan oarang yang suka melakukan tindakan bullying atau berada di
sekitar mereka
5.
Kenali dan perhatikan
pelaku bullying
6.
Jangan ikut-kutan
melakukan tindakan bullying dalam bentuk apapun.
Sedangkan Untuk melawan pelaku bullying kita dapat mengambil sikap
sebagai berikut :
1. Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukan ketahanan
diri bahwa kita tidak mau mengganggu dan diganggu.
2.
Bersikap tenang
saat ada yang mengganggu jangan biarkan emosi terpancing
3.
Jika melihat ada tenman yang menjadi korban, maka
tolonglah korban dan laporkan
4. Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau
tindakan apapun sambil mencari pertolongan
5. Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis
gangguan yang mereka lakukan, laporkan pada orang tua, guru atau pihak
berwajib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar